Jejakinvestigasi.id | Subang - Tokoh pemuda subang kota mempertanyakan regulasi terkait Gaji karyawan tenaga Part time di RSUD Subang yang awalnya dipotong kini secara bertahap dibayar pihak management RSUD ciereng menurut Dede tesa irawan pada awal bulan oktober 2023 dirinya mendengar keluhan dari beberapa petugas tenaga part time di RSUD Subang kebanyakan mereka mengeluh dikarenakan gajih yang diterima pada bulan september 2023 tidak sesuai atau ada potongan menurut pihak management karena saya pernah tidak masuk kantor padahal nereka bercerita kepada saya bahwa setiap hari masuk kantor ,memang kadang saya lupa absen pas pulang jadi masuk diabsen tapi pulang lupa ga ngabsen ya maklum lah kan kadang karena cape jadi pulang lupa absen ucap dede tesa kepada jejakinvestigasi rabu 18 oktober 2023.
Masih menurut dede ada juga pasien yang bercerita bahwa pada saat dirinya mau berangkat kerja namun ketika diperjalanan saya kecelakaan ya otomatis saya dirawat di RSUD Ciereng Subang. saya dirawat ditempat kerja sendiri tapi kenapa masih saja dipotong gajihnya padahal bukti dia dirawat ada dan diserahkan kepada management menurut saya ini sungguh terlalu dan tidak manusiawi dan masih banyak lagi keluhan dari para petugas part time yang saya tampung ya kalo diceritain ga bakal cukup sehari
Namun ada hal yang aneh menurut saya kepada pihak management RSUD Ciereng yang awalnya ada pemotongan gajih karyawan sekarang menurut inpormasi yang bisa dipercaya bahwa pihak RSUD telah melakukan pembayaran sisa gajih karyawan karena hemat pikir saya kalo memang karyawan melakukan kelalaian dalam bekerja dengan cara jarang masuk kantor ya itu sudah menjadi konsekwesi karyawan dan harus menerima kalo gajihnya dipotong dan kenapa mesti ada pembayaran sisa gajih sebenarnya regulasi atau aturan nya seperti apa sih terkait isi kontrak kerja antara RSUD dan karyawan part time ucap dede dengan nada kesal campur bingung
Menurut saya ada kekeliruan dipihak management RSUD terutama tentang regulasi pembayara gajih karyawan .hal itu pernah saya pertanyakan kepada salah satu pihak dewan pengawas(dewas) RSUD ,yang saya pertanyakan kepada pihak dewas sebenarnya dewas mengetahui tidak bahwa dibulan september ada pembayaran gajih yang dilakukan oleh pihak RSUD Ciereng kepada para pekerja part time/tenaga sukwan tapi dalam pembayaran tersebut ada kejanggalan bahwa pada bulan seprtember menurut pihak management berdasarkan hasil absen yang menggunakan alat pringer print terdapat ratusan karyawan part time banyak yang tidak masuk kantor dan berakibat adanya pengurangan gajih harusnya dewas mengetahui hal itu karena menurut nya hal itu bisa dikatakan tidak wajar karena dalam sebulan sampai ratusan orang pernah tidak masuk kantor ucap dede
Masih menurut dede saya juga mempertanyakan kepada dewas terkait regulasi atau aturan nya seperti apa yang dipakai RSUD Subang yang awalnya ada pengurangan gajih karyawan karena tidak masuk kantor namun tiba tiba sekarang pihak management justru secara bertahap telah melakukan pembayaran sisa gajih dibulan september yang kurang lalu salah satu dewas menjawab saya mendengar terkait adanya pengurangan gajih karyawan dibulan september hal itu dibuktikan dengan kehadiran absen yang memakai alat absen atau pringer print ya memang itu dianggap wajar dengan maksud untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai tapi kalo yang terjadi pas masuk absen tapi pas pulang lupa absen kalo menurut saya harusnya dipertimbangin juga jangan dikurangin dulu gajih karyawan karena selain meningkatkan disiplin kerja kita juga harus mempertimbangkan rasa kemanusiaan juga, namun terkait pihak RSUD telah melakukan pembayaran sisa gajih dibulan september dibayar secara bertahap sekarang dibulan oktober saya baru tau dari kang dede secepatnya akan saya tanya kepihak management RSUD
Harapan saya demi kebaikan sistem management RSUD Subang terlepas terkait gaduh nya pembayaran gaji karyawan RSUD dianggap benar atau salah saya meminta pihak dewas sebagai kepanjang tangan bupati untuk melaporkan hal tersebut kepada bupati subang.
Liputan:
Kepala Biro Subang
(Novian Maulana/Obet)
