Jejakinvestigasi.id | Majalengka - Dengan telah berakhirnya kegiatan belajar mengajar dilaksanakan kegiatan Imtihan Tahun Ajaran 2023 M / 1444 H Pondok Pesantren Shobarul Yaqien menggelar acara tersebut pada Minggu, 19 Maret 2023 bertempat di halaman Komplek Pondok Pesantren Shobarul Yaqien, desa Kawunggirang, kecamatan/kabupaten Majalengka.
Acara tersebut diisi dengan beberapa mata acara diantaranya gelaran pentas siswa siswi santri dari beberapa kelas dengan mata pelajaran yang ada di Pondok seperti hapalan Zuz Ama, Nadom fiqih, Nadom Sejarah, Nadom Tauhid, kitab Azzurumiyah, Imriti juga kitab Al Fiyah Ibnu Malik dan kemudian dari beberapa mata pelajaran tersebut diserahkan piala kepada santriwan santriwati yang berprestasi dan kemudian acara pentas hiburan dari group rebana Syifaul Qulub.
Dalam sambutannya ketua Alumni Ustadz M Rahman merasa bangga sebagai jebolan pondok pesantren ini.
"Saya mewakili seluruh Alumni sangat berterima kasih kepada Ua Ajengan yang sudah mendidik kami dan kami merasa bangga sebagai Alumni, karena selama kami mengenyam pendidikan di sini bukan hanya dididik mengaji ilmu Agama saja namun juga kami dididik ilmu lainnya.
Seperti contoh ilmu cara kerja mencari rizki dengan cara kerja bangunan bahkan diajarkan ilmu politik karena kami disini sudah terbiasa menjalankan pemilihan ketua santri atau Ro'is dari mulai menyusun tim sukses, kampanye dan sesudah ada pemenang kami selalu bekerja sama untuk membangun dan mengurus kegiatan di pesantren ini.
Baca Juga : Lakukan 7 Hal Ini untuk Menyambut Bulan Ramadhan
Maka Alhamdulillah sekarang kami rasakan manfaatnya setelah mukim tinggal di tengah masyarakat ilmu ajaran dari Ua Ajengan sangat berguna bagi kami" jelas Ustadz Rahman.
Pimpinan Ponpes Shobarul Yaqien, KH Bunyamin Ma'rup dengan didampingi dewan guru menerangkan bahwa dirinya merasa bangga dan bahagia.
"Saya berjuang untuk mengamalkan ilmu dengan cara mendirikan pondok pesantren dan bertablig ceramah keliling memenuhi undangan masyarakat, susah payah dan Alhamdulillah sekarang sudah seperti ini. Saya tidak sendiri dibantu oleh Ua Iyan almarhum, semoga mendapat surganya Allah SWT Aamiin.
Perjuangan ini sampai nyawa yang menjadi taruhannya, karena ada saja orang yang tidak suka karena mungkin merasa tersinggung oleh dakwah saya dan akhirnya sepulang dari dakwah saya dicegat oleh beberapa orang namun Alhamdulillah saya selamat walaupun kaki saya luka kena sabetan golok" ucap Kiyai menceritakan pengalamannya.
"Dari dulu santri disini sudah terbiasa bekerja dan belajar berpolitik bukan hanya mengaji saja. Saya tidak mau anak didik saya cuma bisa main suruh saja dan dirinya cuma bisanya pakai sarungan saja, Ini buktinya bangunan yang ada di pesantren ini semuanya karya santri disini beserta para Alumni.
Alhamdulillah sekarang ada penerus ketujuh anak beserta pasangannya menjadi empat belas, untuk meneruskan perjuangan memajukan syi'ar Islam, "Hade ku omong, goreng ku omomg . Ah urang mah omongkeun wae !!!" ucap Ua ajengan KH Bunyamin Ma'rup di akhir sambutannya.*
Liputan:
(Red/Hendarto)