Jejakinvestigasi.id | Majalengka - Festival Apem di Desa Bantarwaru kecamatan ligung kabupaten Majalengka adalah salah satu upaya menjalin silaturahmi antar warga juga digelarnya festival Apem ini upaya untuk melestarikan adat kebudayaan warisan leluhur yang ada di kabupaten Majalengka. Minggu (25/09/2022).
Masyarakat Desa Bantawaru sangat antusias mengiringi berjalanya festival tersebut, dikarenakan festival apem tersebut di samping untuk mempererat tali silaturahmi dan juga kekayaan adat budaya warisan leluhur yang masih di laksanakan oleh masarakat desa Bantarwaru.
Disela sela kegiatannya kepala desa Bantarwaru Azis Zufri menjelaskan, festipal apem adalah salah satu festipal yang langka dan jarang terjadi di desa desa lain, Selain untuk memper erat tali silaturohim masarakat.
"Kita harus tetap menjunjung tinggi adat para leluhur/nenek moyang, adat dan budaya tersebut jangan sampai sirna di telan budaya budaya asing yang dengan sengajanya menghilangkan budaya para leluhur dan kita juga masih tetap menjalankan prokes, supaya kesehatan kita tetap terjaga" jelas Kades Bantarwaru.
Salah satu tokoh budayawan kabupaten Majalengka Geri Sukirman berpendapat, Bangsa Indonesia bermartabat dengan bukti keutuhan adat dan budayanya.
"Harkat jeung martabat hiji bangsa bisa diukur tina budayana, lamun budayana awut-awutan tangtu bangsana ge bakal rusak" yang arti dalam bahasa Indonesia ialah "Harkat dan martabat suatu bangsa bisa terukur dari budayanya, kalau budayanya kacau balau itu menunjukkan bangsanya akan rusak pula".
Maka selaku masyarakat kami sangat mendukung program festival Apem ini karena ini adalah warisan budaya leluhur yang harus tetap kita pertahankan" Jelas pria paruh baya yang akrab disapa Abah Geri dan juga pimpinan sanggar seni "Gema Parachiyangan" blok Leuwimukti desa Ligung. (Red/Hdr)*
