![]() |
Kantor perusahaan animasi yang diduga melakukan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawannya sudah tutup. (Foto: PMJ News/Istimewa) |
Media Jejakinvestigasi.id |
Jakarta - Polisi mengungkap bangunan kantor perusahaan animasi yang diduga melakukan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, sudah tidak ditempati sejak Juli 2024.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan informasi tersebut diperoleh dari saksi yang ada di sekitar lokasi kantor perusahaan animasi tersebut.
"Saat ini keadaan situasi kantor BS tutup sekitar bulan Juli 2024, dan tempat tersebut sudah tidak ditempati," ujar Muhammad Firdaus saat dihubungi, Sabtu (14/9/2024).
Dari keterangan saksi pula, lanjut Firdaus, perusahaan tersebut sudah beroperasi di lokasi tersebut sejak 2019. Saksi di lokasi melihat tiga orang ART keluar dari kantor tersebut pada Juli 2024. Saat ini kantor tersebut sudah dalam keadaan kosong.
"Menurut saksi, sekira pada bulan Juli 2024 ada asisten rumah tangga yang keluar dari kantor BS berjumlah tiga orang, dengan keterangan dua laki-laki dan satu perempuan separuh baya," terangnya.
Lebih lanjut Firdaus menjelaskan, polisi saat ini masih mencari karyawan yang diduga menjadi korban dugaan kekerasan dan eksploitasi. Pihak kepolisian juga mempersilakan mereka yang menjadi korban untuk membuat laporan.
"Rencana tindak lanjut mencari identitas korban. Melakukan profiling diduga pelaku," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial sebuah video terkait dugaan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan game art dan animasi di Menteng, Jakarta Pusat.
Dinarasikan dalam video, salah satu mantan karyawan berinisial CS menceritakan dugaan kekerasan dan eksploitasi dilakukan oleh pemilik perusahaan berinisial CL dan suaminya KL. Tak hanya dia, ada karyawan lain juga mendapatkan perlakuan serupa.
Dalam video yang beredar luas itu, korban menceritakan karyawan perusahaan mendapatkan kekerasan verbal dan fisik dari pemilik perusahaan. Ia juga mengaku dieksploitasi hingga harus pulang dini hari.
Dikonfirmasi terkait unggahan viral ini, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan pihaknya mengusut tengah kasus tersebut.
"(Dugaan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawan) sudah diusut," ujar Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Jumat (13/9/2024).**