![]() |
| Gambar Ilustrasi Google (Istimewa) |
Media Jejakinvestigasi.id |
Subang - Selasa (4 /06/2024) Kericuhan terjadi dihalaman parkir kejaksaan negri subang ketika LAK galuh pakuan saat akan meninggalkan kejaksaan negri datang salah seorang oknum pegawai kejaksaan negri Subang, menghampiri rombongan dari galuh pakuan.
Diduga Oknum Pegawai kejaksaan tersebut sambil teriak teriak meminta kaca mobil yang ditumpangi rombongan galuh pakuan untuk dibuka kaca mobil sambil mempideokan memberikan nasi kotak bertuliskan mamin pasien 10% , makan tambahan stunting 10%,mamin, kegiatan 10%, dok 10%, kapitasi 10%, Jasper 10%.
Lembaga Adat Karatwan Galuh Pakuan disaat memenuhi panggilan kejaksaan Negri subang terkait persoalan polemik Pengelolaan parkiran.
![]() |
| Oknum pegawai Kejari Subang meneriaki sampah masyarakat kepada LAK Galuh Pakuan. (Foto: Istimewa) |
"RSUD yang dihadiri Raja LAK Galuh Pakuan Evi Silviadi didampingi pengacara Irwan Yustiarta, SH dan Budi Rahman Hakim dan dari RSUD yaitu Dr.Ahmad Nasuhi dan pengacaranya Dede Sunarya di Kejakaaan Negeri Subang berakhir dengan keributan di Parkiran Kejaksaan.
Gara-gara Pihak kejaksaan tidak mau memerima Nasi Kotak dari LAK Galuh Pakuan.
Bahkan salah satu dari pejabat kejaksaan meneriaki sampah masyarakat kepada para masyarakat Lembaga Adat Galuh Pakuan yang hendak akan pulang.
Teriakan itu memicu masyarakat adat galuh pakuan merasa tersinggung dengan ejekan teriakan itu, "Kita merasa tersinggung dengan teriakan ejekan dengan sebutan sampah masyarakat yang dilontarkan oleh ibu pejabat Kejaksaan itu di parkiran, dan kami mempertanyakan maksudnya apa?," Kata Dudi Kusnandar yang biasa Ki Angkuh bagian dari Masyarakat adat LaK Galuh Pakuan.
Saksi lainya yang mendengar teriakan sampah masyarakat yang langsung bereaksi di lokasi parkiran itu adalah Gilang sekretaris LPP PWNU Jawa Barat, "Kami merasa dilecehkan, dan merasa dihina," ucapnya.
Saat akan dikonfirmasi awak media Pihak kejaksaan atas kejadian tersebut, belum bersedia dikonfirmasi, terkait teriakan penghinaan oleh oknum pegawai kejakasaan LAK Galuh Pakuan disebut sebagai Sampah Masyarakat.**
Liputan:
Kepala Biro Subang
(Novian Maulana/Obet)



















