Jejakinvestigasi.id | Majalengka - Tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Majalengka memerlukan bantuan pemerintah. Rabu, 6 September 2023.
Ketiga TKI asal Majalengka itu semuanya bekerja di Timur Tengah, 1 di Baghdad, Turki dan dua lainnya di Arab Saudi.
Ketiga TKI yang perlu bantuan pemerintah itu 2 asal Kecamatan Cikijing dan 1 lainnya berasal dari kecamatan Banjaran, Majalengka.
Hal tersebut diungkap oleh Raida Penasehat Hukum keluarga TKI sekaligus ketua Kawan PMI Kabupaten Majalengka.
"Kita lagi menangani 3 kasus, yang 1 Kasus TPPO dan yang dua itu hilang kontak selama 13 tahun dan 14 tahun." Ujar Raida didampingi Sekretaris Kawan PMI Iwik Arpawi kepada Awak Media.
Untuk kasus TPPO Raida menerangkan jika TKI itu diberangkatkan ke Irak, Bekerja Sudah 2 tahun tetapi tidak dipulangkan.
"Kita juga sudah mengadukan ke Disnaker, BP3MI dan ke Polres Majalengka tetapi sampai saat ini kasus ini belum jelas ya." Tuturnya.
Lebih lanjut Raida menerangkan jika pihaknya sering berkomunikasi dengan si TKI, dan berdasarkan pengakuannya ia berada di Baghdad Irak.
"Dia meminta pertolongan ke kita untuk bisa segera dipungkan ke Indonesia atau ke Majalengka" Sambungnya.
Mirisnya, Lanjut Raida, Fitri TKI yang korban TPPO ini berangkat secara non prosedur atau ilegal.
Jadi, Hal tersebut membuat proses memulangkan Fitri mengalami banyak kendala.
Selanjutnya, Untuk TKI yang hilang kontak lebih dari 10 tahuan adalah Wawat dan Ono.
Wawat sendiri merupakan warga salah satu desa di Cikijing, Sementara Ono adalah warga salah satu desa di kecamatan Banjaran, Majalengka.(Red)