Jejakinvestigasi.id | Majalengka - Rabu 24 November 2021. Aliansi Buruh Majalengka (ABM) kembali melancarkan aksi demonstrasi yang kedua kalinya di depan gedung Pendopo Kabupaten Majalengka. Demonstrasi tersebut dilakukan untuk menuntut kenaikan upah karyawan yang hanya sedikit mengalami peningkatan setelah demonstrasi pada 15 November 2021.
Para aksi demonstrasi tiba di depan Pendopo yang berada di Jl. Ahmad Yani No.1, Majalengka Kulon, Kec. Majalengka, Kabupaten Majalengka sekitar pukul 12.20 WIB. Orang-orang yang merupakan orator dalam aksi demonstrasi buruh kemarin mulai melakukan orasi tuntutan sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah untuk menaikkan upah yang layak bagi para pekerja buruh pabrik yang ada di Majalengka.
“Yang membuat kita seperti ini adalah pemerintah. Pemerintah inginnya kita aksi turun ke jalan, kita buktikan hari ini!. Ini bentuk perlawanan kita kepada pemerintah yang tidak berpihak kepada kita,” ujar salah satu orator yang menyampaikan orasinya dari atas mobil komando.
Penyampaian orasi yang disampaikan oleh beberapa perwakilan sekaligus oleh ketua umum dari Aliansi Buruh Majalengka (ABM) berlangsung cukup panjang, ditambah belum adanya respons dari pihak pemerintah kabupaten, menyebabkan beberapa dari pelaku aksi sedikit rusuh namun begitu, aksi demonstrasi berjalan dengan tertib tanpa menimbulkan kericuhan.
Setelah kurang lebih dua jam para demonstran menyuarakan aspirasinya di luar, akhirnya pada pukul 14.12 WIB. ketua atau perwakilan dari setiap serikat dipersilahkan masuk untuk melakukan diskusi dan negosiasi dengan pemerintah kabupaten di ruang rapat yang berada di dalam wilayah Pendopo.
Negosiasi antara perwakilan buruh dan pemerintah kabupaten ini berlangsung cukup alot, dimulai dari pukul 14.16 WIB. hingga akhirnya selesai sekitar pukul lima sore yang menghasilkan sebuah surat keputusan yang kemudian dibacakan oleh wakil bupati Majalengka, Tarsono D. Mardiana di atas mobil komando.
“Dipermaklumkan dengan hormat, sehubungan dengan adanya penyampaian aspirasi dari Serikat Pekerja di wilayah Kabupaten Majalengka pada tanggal 24 November 2021 dengan ini kami sampaikan aspirasi dari Serikat Pekerja/Buruh sebagai berikut : Mengusulkan untuk menaikkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Majalengka sebesar Rp.360.000,00 (Tiga ratus enam puluh ribu rupiah). Demikian kami sampaikan, untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut. Atas perhatian bapak, kami ucapkan terima kasih,” ujar bapak Tarsono ketika membacakan surat keputusan bupati yang sekaligus menjadi penutup aksi demonstrasi aliansi buruh kemarin.
Namun, keputusan tersebut masih berupa pengajuan, yang kemudian akan diajukan kepada pihak provinsi karena pemerintah kabupaten tidak memiliki wewenang dalam mengambil keputusan.
“Kita pemerintah daerah memahami kondisi para pekerja yang ada di Kabupaten Majalengka, dan para pekerja pun memahami posisi atau kewenangan pemerintah daerah, sehingga kami pemerintah daerah hanya bersifat mengusulkan kepada pemerintah provinsi dan dewan pengembangan provinsi untuk menetapkan upah di Majalengka dengan kenaikan sebesar 360.000,00 dan mudah-mudahan pemerintah provinsi mendengarkan aspirasi dari para pekerja yang disampaikan oleh pemerintah daerah" ujar Tarsono saat diwawancarai oleh beberapa awak media.
Alasan ikut kegiatan liputan jurnalis: Alasan saya mengikuti liputan jurnalis adalah untuk memenuhi tugas akhir saya pada semester 1 dalam mata kuliah lingkup jurnalistik. Penugasan tersebut mengharuskan setiap mahasiswa untuk melakukan shadowing atau melakukan observasi lapangan tentang bagaimana cara kerja seorang wartawan dengan mengikuti kegiatan wartawan tersebut selama satu hari. Itulah alasan mengapa saya ikut dalam kegiatan liputan jurnalis pada hari rabu tanggal 24 November 2021.***
Penulis : Putri Astrian Surahman
Alamat : Desa Beusi Kec. Ligung Kab. Majalengka
Nama kampus : Universitas Padjadjaran
Kuliah jurusan: Jurnalistik
Semester: 1
Editor: (Red/Yudi Hidayat)
