Jejakinvestigasi.id || Jurnalis Saleh al-Jaafarawi (27) tahun dibunuh di Kota Gaza oleh geng-geng kolaborator yang bekerja sama dengan pasukan pembunuh Israel laknatullah.
Sebelum kematiannya, ia mengungkapkan bahwa Militer Israel bersenjata secara terbuka mengancamnya dan menyebutnya sebagai target mati.
Ia bersumpah demi Allah Swt, untuk tidak berlutut di hadapan penjajah dan terus menyiarkan kebenaran melalui suara dan gambar keseluruh Dunia.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan serius tentang keselamatan jurnalis dan ancaman terhadap kebebasan pers di wilayah konflik.
Banyak pihak menyerukan penyelidikan mendalam dan tindakan nyata untuk melindungi jurnalis dan menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina.
Informasi yang viral melalui siaran unggahan video twitter miliknya, Dr. Abu Lahia mengungkapkan bahwa Saleh al-Jaafarawi telah merasakan ketakutan akan dibunuh oleh kelompok berafliasi Israel sebelum kematiannya.
Saleh Amer berfirasat telah memprediksi nasibnya sendiri, dan kata-katanya menjadi kenyataan. Ahad, 12 Oktober 2025, Ini menunjukkan betapa berbahayanya situasi bagi jurnalis di wilayah konflik.
Kemudian tampak ratusan warga turut mengkebumikan ditempat persitirahatan terakhirnya, selamat jalan bagi syuhada profesi mulia Jurnalis Saleh Amer Al-Jafrawi Goodbye Gaza.**
