![]() |
Presiden RI, Prabowo Subianto. (Instagram @prabowo) |
Jejakinvestigasi.id || Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sore ini resmi melantik empat menteri baru dan satu wakil menteri di Istana Negara.
Pelantikan tersebut sekaligus menandai perubahan besar dalam kabinet dengan hadirnya kementerian baru: Kementerian Haji dan Umrah.
Posisi strategis pertama yang menjadi sorotan publik adalah Kementerian Keuangan. Sri Mulyani yang selama ini menjabat resmi digantikan oleh Purbaya Yudhi.
Di bidang perlindungan pekerja, Mukhtarudin kini resmi menjabat sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran, menggantikan Abdul Kadir.
Kementerian ini diharapkan memperkuat perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang kerap menghadapi permasalahan pelik.
Sementara itu, kursi Menteri Koperasi kini ditempati oleh Ferry Juliantono. Ia menggantikan Budi Arie, dengan mandat memperkuat peran koperasi di era digital dan meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM.
Yang paling menarik perhatian publik adalah hadirnya kementerian baru, yakni Kementerian Haji dan Umrah.
Kementerian ini dibentuk untuk mengelola penyelenggaraan ibadah haji dan umrah secara lebih fokus dan profesional.
Presiden Prabowo menunjuk Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah. Nama ini cukup mengejutkan publik karena kementerian ini baru pertama kali ada dalam struktur pemerintahan Indonesia.
Tidak hanya itu, kementerian baru ini juga langsung memiliki wakil menteri. Dahnil Anzar Simanjuntak ditunjuk sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah. Kehadiran Dahnil menandakan betapa pentingnya kementerian ini bagi pemerintahan Prabowo.
Prabowo dalam sambutannya menegaskan bahwa kementerian baru ini hadir untuk menjawab aspirasi umat Islam di Indonesia.
Meski lima posisi telah diumumkan, Prabowo menegaskan bahwa masih ada kursi penting yang menunggu pengumuman.
Menko Polhukam dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) hingga saat ini masih kosong.
Menurut sumber di lingkaran istana, nama-nama untuk dua posisi tersebut masih dalam tahap finalisasi. Publik pun menunggu siapa figur yang akan dipercaya mengisi jabatan strategis tersebut.
Pelantikan sore ini berlangsung khidmat dengan dihadiri para pejabat tinggi negara, tokoh politik, serta tamu undangan. Prosesi pengucapan sumpah jabatan dilakukan di bawah panduan rohaniwan negara.
Perubahan komposisi ini menandai langkah awal restrukturisasi kabinet era Prabowo. Beberapa analis menilai, hadirnya kementerian baru adalah upaya memperluas pelayanan pemerintah pada isu-isu spesifik yang selama ini dikelola di bawah kementerian lain.
Di sisi lain, pergantian menteri di pos-pos strategis juga dipandang sebagai konsolidasi politik, mengingat sebagian nama yang dilantik adalah figur penting dari partai pendukung pemerintah.
Reaksi publik di media sosial pun beragam. Banyak yang menyambut baik kehadiran kementerian Haji dan Umrah, meski tidak sedikit juga yang mempertanyakan efektivitas penambahan pos baru di tengah isu efisiensi birokrasi.
Meski demikian, langkah Presiden Prabowo sore ini jelas menjadi babak baru dalam perjalanan pemerintahannya. Dengan menteri-menteri baru, publik menunggu realisasi janji kerja dan terobosan yang lebih konkret dalam waktu dekat. (*)

















