Notification

×

Iklan

Iklan

Surga Tersembunyi Wisata Cawene Geulis Hidden Gem Majalengka yang Jauh dari Perhatian Pemerintah Daerah.

Sabtu, Juli 26, 2025 | Juli 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-26T02:04:32Z


Jejakinvestigasi.id || Majalengka - Adalah Hendri Hariyadi, seorang penggiat lingkungan hidup yang telah lama bergelut kecintaannya pada hutan alam, bersama teman-teman penggiat lingkungan lain saat ini konsen mengembangkan ekowisata camping dan hiking yang ada kawasan bukit Cawene Geulis Desa Payung Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka, dengan pengalaman kerjanya di TNGC dia mulai memperkenalkan "Surga Tersembunyi" Cawene yang Geulis merupakan gugusan bukit menjulang dibatas konservasi Hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dengan wilayah kabupaten Majalengka.


Bukit Cawene Geulis nan cantik menghadap langsung ke puncak gunung Ciremai yang menjadi spot terbaik (golden view) Sunrise maupun Sunset dengan latar melihat puncak ciremai yang menjulang gagah, dan ketika beruntung pengunjung akan disuguhkan pula pemandangan hamparan gulungan awan  menutupi bentangan alam dibawahnya.


Nama Cawene Geulis memang sudah melekat sejak dulu dikawasan bukit tersebut, Cawene Geulis berasal dari bahasa sunda buhun yang berarti Gadis atau Perawan Cantik sangat cocok disematkan dikawasan perbukitan tersebut karen masih sangat alami dan perawan dengan kawasan hutan alamnya yang jarang dilewati pengunjung serta vegetasi tanaman hujan tropis dan tak jarang ditemukan satwa liar yang berkeliaran disepanjang pendakian bukit Cawene geulis tersebut, nama Cawene geulis semakin menjadi daya tarik dan magis para pengunjung khususnya bagi pencinta alam, panorama yang disuguhkan Cawene Geulis adalalah keindahan hutan alam yang dikelilingi hamparan pertanian seperti bawang daun dan cabai dengan suhu udara rendah semakin menambah sejuknya suasana.



Tak hanya itu, Hendri membuat membuat pengunjung betah dan mau berlama-lama menikmati panorama Cawene Geulis dengan disediakannya area Camping alam, areal memanah, hikkin susur hutan serta disediakan fasilitas penunjang lainnya.


"Banyak pengunjung dari luar daerah sengaja datang dan menikmati keindahan alam bukit Cawene Geulis, umumnya mereka melihat dari chanel tiktok maupun sosmed yang lainnya" ungkap Hendri


Akan tetapi sangatlah disayangkan destinasi wisata Hidden gam Cawene Geulis belum ada perhatian dari pemerintah khususnya pemerintah daerah Kabupaten Majalengka, dari akses jalan menuju objek wisata Cawene Geulis belum ada sentuhan jalan yang memadai layaknya kawasan wisata, jalan menuju kawasan adalah tanah dan berbatu, kurang layak untuk pengunjung pemula sampai jalur puncak bukit masih jalan tanah berdebu musim kemarau sekarang ini dan apabila dimusim hujan akan sulit dilalui dan berpotensi rawan longsor, dari pihak pengelolah sendiri sudah mengantisipasi situasi keadaan tersebut dengan membuat rambu-rambu peringatan, meeting poin dan area parkir bagi pengendara yg membawa kendaraan bermotor.


Menurut Hendri, kegiatan wisata Cawene Geulis yang di kelolahnya murni hasil modal usahanya sendiri,  sama sekali belum ada sentuhan dari pemerintah daerah maupun pemerintah Desa setempat, bahkan pihak Desa setempat terkesan mempersulit kegiatan wisata Cawene geulis ini, saat ini akses menuju kawasan dipermasalahkan oleh kedua desa penghubung yaitu pemerintahan desa Payung dan Cikaracak, sehingga kami pengelola merasa dihambat untuk berkegiatan usaha padahal wisata Cawene Geulis ini telah mengantongi ijin dari dinas terkait, lanjut Hendri


Atas permasalahan yang dialami ini, menurut Hendri pihaknya telah meminta bantuan penyelesaian Pemda Majalengka cq dinas terkait akan tetapi belum ada tanggapan dengan pasti, dan  beruntungnya ada Lembaga LBH Persada Majalengka yang berempati atas permasalahan yang dihadapi dalam usaha wisata Cawene geulis ini, tegas Hendri


Akses jalan yg rusak yang tanpa sentuhan pemda setempat ditambah lagi adanya penutupan jalan dan pencabutan rambu-rambu petunjuk dan peringatan menjadi tantangan tersendiri bagi pihak pengelolah dan para pengunjung yang tidak menyurutkan animonya untuk datang karena hal ini.


Menurut pihak LBH Persada Majakengka Eva Setiawan, pemerintah Daerah kabupaten Majalengka maupun Desa seharusnya berbangga dan  mensuport kegiatan warganya yang mengenalkan dan peduli terhadap potensi wisata Cawene Geulis ini, sebagai bentuk dukungan iklim pariwisata di majalengka, tidak malah menghambat dengan melakukan tindakan yang melanggar hukum seperti merusak mencabut rambu-rambu petunjuk peringatan dan melarang pengunjung untuk datang dengan alasan " Ditutup secara Permanen" hal ini sangat berbahaya untuk tindakan  pemerintahan Desa yang seharusnya melindung dan memfasilitasi warganya untuk berusaha.


Lebih lanjut Eva menyampaikan Pemda sudah seharusnya memberikan sentuhan dengan membuka dan memperbaiki akses jalan yang rusak menuju kawasan Cawene Geulis serta fasilitas penunjang lainnya selayaknya kawasan wisata  karena pengunjung dibuat mudah dan aman dan enjoy untuk mengunjungi dan menikmati keindahan panorama surga tersembunyi Cawene Geulis." (Red/uud)




×
Berita Terbaru Update