Jejakinvestigasi.id | Jakarta - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) M Ziyad menuturkan, pihaknya menyambut baik diperbolehkannya salat tarawih berjamaah di masjid saat Ramadhan tahun ini oleh pemerintah. Sebab, akibat pandemi Covid-19, sudah 2 tahun hal tersebut tak dilaksanakan.
"Momentum selama 2 tahun ini dengan pembatasan salat tarawih dirasakan. Tahun ini salat tarawih kita karena pandemi sudah melandai dan diizinkan tentu itu disambut gembira," ujar Ziyad ketika dihubungi, Jumat (26/3/2022).
Kendati demikian, Ziyad meningkatkan umat Islam agar memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya. Menurut dia, diperbolehkannya salat tarawih di masjid seharusnya dapat meningkatkan kualitas beribadah.
Salat tarawih meningkatkan kesalehan individu kita, kesalehan sosial kita, itu adalah bagian dari dimensi ibadah ini," katanya.
Dirinya juga meminta agar umat Islam tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) saat menjalankan salat tarawih. Salah satunya tetap menggunakan masker, meskipun barisan saf telah kembali diperbolehkan rapat.
"Karena pandemi belum dinyatakan selesai, maka ya protokol kesehatan masih penting. Minimal itu safnya tetap saling berdekatan tetapi bermasker," ungkapnya.
Terkait diperbolehkannya mudik, Zayid menuturkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil langkah yang bijak. Hal itu dikarenakan, dapat membantu pemilihan ekonomi.(*)