Jejakinvestigasi.id | Cirebon - Rendahnya hasil panen belakangan diakibatkan langkanya keberadaan pupuk bersubsidi, serta tak terkendalinya hama tikus maupun Radiasi Lampu penerangan jalan pada tanaman padi. Memicu aktivis yang tergabung pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) DPC Pejuang Majalengka juga dari DPP Cirebon "Insinyur haji boy kalolo (Waketum).
“Hearing ini kami gelar untuk menindaklanjuti sulitnya petani mendapatkan pupuk untuk tanaman mereka dan merajalelanya tikus yang merusak tanaman Padi dan Pancaran LPJU yang merugikan pertumbuhan tanaman,” ujar Ketua LSM Pejuang DPC Majalengka Abah narto suito a.m.a.md.hch, usai Hearing dengan Para Petani Astana Japura (Asjab) dikediaman salah satu Ketua Kelompok Tani. Selasa (15/02/2022)
"Menurutnya Ketua DPC Pejuang Abah Narto dengan hearing saja, mengingat saat ini masih musim pandemi covid-19. “Kami salurkan dari perwakilan para petani, karena masih Pandemi Covid, yang penting bisa bertemu dengan pihak yang berkompeten, untuk mencari solusi agar petani tidak sengsara, dengan membantu para petani dengan pupuk cair organik BIOVINA merupakan trobosan dan peluang buat para petani dimasa-masa cari obat sulit dan mahal."Ucapnya
"Hasan salah satu perwakilan para petani Astana japura (Asjab) Cirebon, mengucapkan terima kasih Bantuan dan perhatian juga masukkan demi kesejahteraan masyarakat, khususnya pada LSM Pejuang DPC Majalengka yang dipimpin Abah Narto, DPP Cirebon "Insinyur haji boy kalolo (Waketum), bisa membantu kepada kami para petani Asjab program petani sukses dengan pupuk cair organic BIOVINA." Pungkasnya
Liputan.
(Abah N)