Notification

×

Iklan

Iklan

Sudah Saatnya Umat Islam Bersatu Dalam Mensikapi Perang Iran-Israel dan Hindari Sentimen Sektarian.

Jumat, Juni 27, 2025 | Juni 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-27T09:03:07Z

 


Oleh Aceng Syamsul Hadie,S.Sos.,MM.

Sikap umat Islam dalam menghadapi perang Iran–Israel saat ini sebaiknya dilandasi oleh prinsip keadilan, kemanusiaan, dan ukhuwah Islamiyah—bukan oleh fanatisme mazhab atau sentimen sektarian yang menimbulkan konflik antar kelompok dan perpecahan umat Islam hanya karena berbeda paham, madhab, dan keyakinan bahwa kelompok sendiri lebih unggul dan lebih benar daripada kelompok yang lain.


Berikut beberapa poin penting yang bisa menjadi pijakan:

Mayoritas ulama, dari Ibnu Taymiyyah hingga Dr. Yusuf al-Qaradawi, menekankan bahwa dalam konflik, umat Islam wajib berpihak kepada pihak yang dizalimi, meskipun berbeda mazhab. Iran, meski Syiah, secara nyata membela Palestina dan menentang penjajahan Israel. Ini bukan soal menyetujui seluruh akidah mereka, tapi soal membela yang tertindas.


Narasi Sunni–Syiah sering kali dimanfaatkan oleh kekuatan luar untuk memecah belah umat Islam.  Perbedaan mazhab telah dijadikan alat perang asimetris oleh kekuatan hegemonik global. Padahal, dalam sejarah Islam, Sunni dan Syiah pernah hidup berdampingan dan saling belajar, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh tokoh-tokoh lama seperti alkisah hubungan antar Zaid bin Ali (tokoh Syiah Zaidiyah), Abu Hanifah (tokoh Sunni) dan Imam Ja'far ash-Shadiq (tokoh Syiah) dimana ketiganya saling hormat menghormati sesama mereka dan saling mengisi dalam beberapa disiplin ilmu.


Buya Yahya mengingatkan bahwa ini bukan waktunya memperdebatkan akidah, melainkan saatnya bersatu melawan penjajahan dan kezaliman. Bahkan ulama Saudi seperti Sheikh Assim al-Hakeem menyatakan bahwa dalam kondisi seperti ini, umat Islam harus memihak sesama Muslim yang tertindas, meskipun berbeda pandangan.


Banyak media internasional dan regional memperbesar ketegangan Sunni–Syiah demi kepentingan geopolitik. Umat Islam perlu cerdas memilah informasi dan tidak terjebak dalam narasi yang memecah belah.


Umat Islam sebaiknya bersikap adil, bijak, dan berani menempatkan kebenaran di atas fanatisme.


Dukungan terhadap Palestina dan penolakan terhadap agresi Israel harus melampaui batas mazhab. Ini saatnya bersatu membangun solidaritas Islam yang inklusif dan berlandaskan nurani, kehadiran gerakan Iran terhadap Zionis Israel merupakan langkah keberanian yang harus didukung oleh semua umat Islam dunia, karena harus diakui hanya Iran satu-satunya negara Islam yang berani perang  menghadapi hegemoni Israel dan Amerika.[]




Penulis,

Ketua Dewan Pembina  DPP ASWIN (Asosiasi Wartawan Internasional).

×
Berita Terbaru Update