Media Jejakinvestigasi.id ||
Majalengka – Proyek pembangunan Rumah Sakit Mitra Majalengka ( RS Mitra Majalengka) yang baru, yang dimulai pada tahun pertengahan 2024, kini menjadi pusat perhatian publik. Kerusakan pada struktur fisik bangunan, seperti keretakan di dinding dan kebocoran pada atap dag beton pada rumah Warga, juga menimbulkan Keresahan dan rasa Ketakutan Warga yang tinggal berjarak hanya setengah Meter dari pembangunan hingga publik mempertanyaan besar terkait pengawasan pengerjaan proyek ini. "Sabtu (15/03/2025)
Kondisi ini memancing reaksi keras dari masyarakat dan organisasi masyarakat (ormas) setempat, yang berencana dalam waktu dekat akan menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut pertanggung jawaban pihak terkait atas permasalahan tersebut.
Ormas menilai bahwa kerusakan ini mencerminkan lemahnya pengawasan pada proyek yang menghabiskan dana miliar atau mungkin Trilyunan. Proyek ini dikerjakan oleh PT Mitra Plumbon dan diawasi oleh konsultan.
Dalam upaya menggali informasi lebih dalam, awak media mencoba menghubungi Kepala Desa Panjalin Kidul Kecamatan SUMBERJAYA Dudung Abdulah Yasin, sedang ada kegiatan diluar, begitu Pelaksana dilapangan dalam proyek ini, belum juga berhasil ditemui, Saat dihubungi dan meminta konfirmasi pada Humas RS Mitra Majalengka Sdr.Dion menyampaikan bahwa semua pekerjaan ini sebelumnya sudah di rapatkan dengan lingkungan dan sisaksikan Muspika adapun terkait fasilitas jalan umum kami upayakan akan didahulukan segera diperbaiki."Ungkapnya
"Saat dipertanyakan terkait dampak pekerjaan proyek yang sangat terasa pada Tiga rumah warga yang mana setiap hari pagi sampai malam mereka ketakutan adanya dampak dengan lalu lalang alat berat di atas rumah mereka pada keselamatan jiwa, yang mana jaraknya hanya setengah meter dari proyek, menyikapi hal tersebut Humas RS Dion saat ditemui awak media menjelaskan upaya untuk segera menyelesaikan sedang tahap pengajuan kembali kepada pimpinan untuk segera diproses kembali."Lanjutnya
![]() |
Jarak Proyek Berdekatan dengan Pemukiman warga hanya berapa meter saja aktivitas penghuni rumah dan anak mereka terancam keselamatannya (Doc Photo awak Media JI) |
![]() |
Sebelumnya, saat awak media meminta konfirmasi kepada warga yang rumahnya hanya berjarak setengah meter dari pembangunan menyatakan kami semua disini tiap hari sangat takut pa.! dari pagi sampai malam dengan adanya Aktivitas alat berat tersebut yang dikawatirkan menimpa rumah kami, karena sering kali alat berat pengangkut melampaui sampai atap rumah, hingga anak istri kami dirumah dalam menjalankan aktivitas tidak tenang, ini baru tahap dasar pembangunan coba bayangkan pa kalau sudah berdiri yang menurut informasi enam Lantai semakin cemas jiwa kami sekeluarga terancam pa.,,,! sambil raut wajah sedih, kalaunterkit fisik bangunan jangan ditanyakan lagi pa..dengan geteran pekerjaan tiap hari sudah terlihat retak- retakan bangunan rumah kami, bukan itu saja instalasi listrik kadang meledak tiba" padam, yang sangat bingung usaha kecil kami pun jadi tertutup dan terancam gulung tikar karena yakin nanti Terhalang cahayanya karena kami memproduksi kerupuk. Tolong kepada semua pihak bantu kami."Tuturnya sedih.
Kerusakan yang diakibatkan pembangunan proyek gedung baru RS Mitra Majalengka, ini juga mengundang kritik terhadap pengawasan proyek. Sejumlah pihak menilai bahwa pelibatan berbagai pihak pengawas, termasuk konsultan dan mampu mencegah terjadinya kerusakan dan dampak seperti ini. Dengan nilai proyek yang besar, publik berharap pengerjaan dilakukan dengan kualitas terbaik dalam pekerjaan pembangunan Gedung baru RS mitra Majalengka tersebut, dengan tidak mengindahkan asas kemanusiaan dan dampak lingkungan tentunya yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Awak media terus berupaya mengonfirmasi ke pihak terkait untuk mendapatkan kejelasan mengenai tiga rumah yang sangat berdekatan dengan lokasi pembangunan proyek tidak dibebaskan pada saat itu, hingga tidak menimbulkan keresahan dan ketakutan pada penghuninya, Selain itu masyarakat berharap pemerintah daerah, bersama dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab, segera mengambil langkah atas kerusakan dan mengusut potensi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek. Hal ini penting agar tidak hanya memberikan keadilan, dan Asas kemanusiaan, untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap proyek infrastruktur strategis. (Tim Red)