Media Jejakinvestigasi.id ||
Majalengka -:RSUD Majalengka itu petugasnya tidak ramah, judes, tidak profesional, toiletnya kotor, ruang tunggunya kotor, tidak nyaman, terus suka dibedakan-bedakan pelayanan antara pasien BPJS dan pasien umum.
Itulah stigma yang masih melekat dalam pemikiran sebagian besar masyarakat Majalengka, saya sedih mendengarnya.
Pada 100 hari kerja saya bersama Pak Wabup Dena Muhamad Ramdhan, saya meluncurkan program Ngalayan Bakti.
Saya tidak ingin program ini sekedar seremonial semata, tapi harus menjadi dorongan agar di RSUD Majalengka terjadi peningkatan kualitas pelayanan dan stigma negatif masyarakat perlahan hilang, kemudian tumbuh kepercayaan dari masyarakat.
Sehingga diharapkan RSUD Majalengka bisa menjadi rumah sakit terpercaya dan pilihan utama warga masyarakat Majalengka bahkan luar Kabupaten Majalengka.
Hari ini Senin, 10 Maret 2025 saya ngantor di RSUD Majalengka mendengar keluh kesah warga secara langsung, bertemu dan diskusi dengan seluruh rekan-rekan civitas RSUD Majalengka.
Hasil temuan saya, saya apresiasi selama ini teman-teman di RSUD Majalengka sudah bekerja dengan maksimal, banyak pencapaian-pencapaian yang luar biasa, hanya saja mungkin itu semua belum diketahui publik secara luas dan belum bisa secara maksimal merubah persepsi publik.
Kedepan seluruh civitas RSUD Majalengka harus lebih semangat menghilangkan citra negatif dengan cara meningkatkan mutu kualitas pelayanan dan meningkatkan publikasi kinerja dengan cara dan pengemasan yang disukai masyarakat saat ini.
Punya kritik dan saran buat RSUD Majalengka? silahkan sampaikan ke @rsudmajalengka jangan ragu ya, untuk perbaikan
Penulis : Asep Suherman, SH.
Sumber: Facebook Eman Suherman.