Notification

×

Iklan

Iklan

Setelah Berita Viral ! DLH Majalengka Akhirnya Sidak PT Hansae yang Berlokasi di Desa Tegalaren Kecamatan Ligung

Sabtu, Februari 01, 2025 | Februari 01, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-02T02:07:24Z
Gedung Tampak Depan yang di dalam  (Doc.Photo Awak Media JI/yh)


Media Jejakinvestigasi.id ||

Majalengka - Setelah berita Viral Akhirnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Majalengka sambangi PT Hansae Indonesia Utama, Desa Tegalaren Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka. Pada Jumat, (31/01/2025)


Pantauan awak media, Pihak DLH Majalengka datang ke lokasi sekitar Pukul 13.30 Wib, Dan langsung masuk ke kantor PT Hansae.


Tak lama berselang, Terlihat Pihak DLH Majalengka didampingi perwakilan PT Hansae meninjau pagar yang sempat viral akibat banjir beberapa hari yang lalu.


Kemudian, Rombongan DLH yang masih di dampingi pihak perusahaan berkeliling lokasi pabrik yang terletak di Kecamatan Ligung tersebut.


Rombongan DLH yang masih di dampingi pihak perusahaan berkeliling lokasi pabrik (Doc Photo Awak Media JI/yh)

Setelah selesai berkeliling, Mereka masuk ke dalam kantor kembali, dan sekira pukul 16.30 Wib Pihak DLH Majalengka keluar kantor PT Hansae.


Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, DLH Kabupaten Majalengka Ricky F Gunawan saat di tanya wartawan tidak banyak berkomentar.


Namun demikian ia mengungkapkan akan ada pertemuan bersam OPD lainnya dengan pihak perusahaan yang rencananya akan di gelar pekan depan.


"Maaf ya saya ini lagi Zoom, Ini saya silent zoom meetingnya, Yang pasti akan ada pertemuan yang melibatkan sapol PP, PUTR, Perizinan dan lainnya serta muspika setempat," ujar Ricky sembari memperlihatkan layar Handphone.


Ricky berjanji akan memberikan keterangan hasil pertemuan hari ini dengan PT Hansae kepada awak media pekan depan.


Klik YouTube dibawah ini:

Joko Purnomo Alias Jopu Menyoroti Dampak Lingkungan Akibat Curah Hujan di PT.Hansae Indonesia Utama Desa Tegalaren Kecamatan Ligung.



"Saya soroti dampak lingkungan akibat curah hujan, kurangnya lahan hijau untuk serapan berdampak kepada masyarakat, terlebih airnya disalurkan ke sawah penduduk."Ungkap Jopu


Lebih lanjut ia juga mengeluhkan adanya Pagar yang ambruk dan menimpa Kantin di Samping perusahaan.


"Akibat aliran air saat hujan sangat kuat membuat pagar roboh menimpa MCK kantin kami yaitu Pitaloka." sambungnya.


Jopu berharap pihak Lingkuhan Hidup (LH) bisa memberikan edukasi agar perusahan patuh terhadap UU yang berlaku di Indonesia.


Ia, Menyebut pihaknya menemukan banyak temuan di perusahaan tersebut, diantaranya soal ruang terbuka hijau.


"Saya memantau kegiatan sidak LH (Lingkungan Hidup) di sini banyak temuan mengenai kawasan hijau, yang seharusnya 25 persen dari luas areal pabrik." Ujarnya


Sampai berita ini ditayangkan, Awak Media masih berusaha meminta waktu pihak perusahaan untuk Konfirmasi.**




Liputan:

(Yudi Hidayat)


×
Berita Terbaru Update