Media Jejakinvestigasi.id ||
Subang - Sekum LSM bhineka DPP kabupaten menyoroti proyek pembangunan jembatan penghubung dua desa dikecamatan cijambe kabupaten subang yang baru dikerjakan beberapa bulan sudah mulai ada kerusakan, terkesan pelaksana pekerjaannya asal jadi dan tidak sesuai Spek."Rabu (4/12/ 2024),
Proyek yang menelan anggaran hampir 1M diduga dijadikan bancakan antara pejabat pembuat komitmen PPK dan pihak pengusaha kalo saja perencanaan nya matang dan bahan yang digunakan sesuai RAB mungkin jembatan akan kokoh dan tidak akan cepat rusak selain perencanaan yang gagal ada kemungkinan unsur bagi bagi keuntungan terjadi antara PPK dan pengusaha yang pada akhirnya diindikasikan ada perbuatan melawan hukum merampok uang negara.
Ahmad amin sebagai kepala bidang jembatan dinas PUPR sekaligus PPK diproyek jembatan tersebut saya kira dalam membuat perencanaa pasti tidak akan salah hanya saja pungsi dia sebagai PPK dalam mengawasi proyek seperti apa kalo pengawasan nya teliti dan tidak ada main mata dijamin proyek akan bagus sesuai RAB hanya kenyataan nya banyak material yang digunakan tidak sesuai dengan spek maka tuunggu saja kehancuran dari jembatan tersebut ."Ucap sekum Lsm bhineka kepada jejakinvestigasi.
Ditambahkan akim sekum lsm bhineka hari ini saya akan melayangkan surat lapdu ke APH dan kantor dinas PUPR karna bagi saya mutlak dalam pekerjaan proyek tersebut ada pemupakatan jahat Diberitakan sebelumnya "Baru selesai dibangun jembatan penghubung dua desa dikecamatan cijambe subang sudah mulai rusak"red menurut seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Jalan di Bantaran kali Cilamatan yang menghubungkan 2 Desa Antara Desa Bantarsari dan Desa Sukahurip Kecamatan Cijambe Subang yang dilaksanakan oleh CV Restu Indah No Kontrak 600.110-JB.07Bid jemb-PUPR/SP/VI/2024. dengan Nilai Kontrak RP 996.190.000.
Terkesan asal jadi dan terlihat kontruksi jembatan nya sudah melenting dan disangga 2 bambu dibawah jembatan tersebut kalo dilihat kondisi jembatan yang baru beberapa bulan dibangun terlihat ada beberapa bagian yang retak dan rusak diprediksi kekuatan jembatan tidak akan lama dengan melihat kondisi ukuran dan Amparan beton memakai Bondek dan ukuran besi panjang bawah besi yang di pakai besi UMP 100 dengan 4 sambungan,
bahwa jembatan ini tidak akan bertahan lama karena melihat dari bahan besi kontruksi bentangan panjang dibawah saja sudah kelihatan ukuran besi Pakai UMP ukuran 100 kecil lagi.
Lanjutnya Coba kalau pakai besi WF 400 yang dipakai ga bakal bergelombang pasti lurus dan penahan Cor bukan pakai Plat Baja malah pakai Bondek buat bangunan Rumah serta terlihat jembatan sudah melenting dan pinggir beton Pondasinya Sudak kelihatan retak terpisah dengan beton.
Sungguh sangat disayangkan dengan Anggaran dari pajak Masyarakat pembangunan jembatan keadaan nya seperti ini, dan dia meyakini para pekerjanya bukan khusus dan propesional di bidang nya karena apa, saya sendiri sebagai Tukang kontruksi bangunan Baja dan rekan rekan disini juga banyak pekerja kontruksi baja memprediksi bahwa bangunan jembatan ini tak akan bertahan lama dengan melihat segi ketebalan dan ukuran beton sangat tipis ga standar, ya gimana lagi sekarang sudah berdiri jembatan ini, dan kita ga tahu sudah di uji ga nya kelayakan serta kekuatannya seperti apa."Pungkasnya
"Awak Media jejakinvestigasi mencoba mendatangi kantor dinas PUPR, untuk meminta konfirmasi PLT kepala Dinas PUPR H dadang maupun kabid Jalan dan jembatan tidak ada ruang kerjanya sedang kelapangan."Ucap salah satu pegawai
Pewarta.
(Novian Maulana/Obet)