Jejakinvestigasi.id | Subang - Rabu 4 oktober 2023, Sangat disayangkan hal ini terjadi menimpa para pekerja part time/sukwan di rumah sakit umum daerah kabupaten subang /RSUD ciereng , sebanyak kurang lebih 700 orang harus menerima kenyataan pahit gajinya dipotong gara gara mesin absen/finger print nya eror pada bulan september 2023 gajih karyawan dipotong padahal saya ga pernah bolos kerja dalam bulan september tapi kenapa gaji saya yang seharusnya 2.7 juta malah kurang ucap pekerja part time RSUD yang ga mau disebut namanya kepada jejakinvestigasi.
Saya dan kawan kawan jelas pasti merasa dirugikan karena merasa saya bekeeja sudah sesuai aturan dan ga pernah bolos tapi malah hak saya dikurangi ada yang dipotong 500 ribu sampai 200 ribu kan uang segitu sangat berharga bagi saya, ditempat yang berbeda menurut tokoh pemuda subang kota sangat disayangkan hal itu harus menimpa pekerja sukwan di RSUD bagi mereka uang yang hilang 500 ribu akibat rusak nya mesin absen sangatlah berarti namun yang saya jadi bingung kalo memang mesin absen yang rusak harusnya bukan hanya pekerja sukwan yang dipotong gajinya tetapi PNS yang bekerja dI RDUD ciereng pun pasti mengalami hal yang sama akan dapat potongan kan mereka memakai alat absen yang sama dan ditempat yang sama
Ini bisa ditelusuri paktanya seperti apa kalo cuma petugas part time yang dipotong tapi PNS ga dipotong gajihnya ini patut diduga ada permainan olwh orang kantor tapi saya belum lebih jauh untuk menggali inpormasi tersebut,selain itu juga perlu kita soroti anggaran BLUD atau anggaran apapun itu pokoknya yang masuk ke RSUD subang memangnya ga dianggarkan untuk pemeliharaan alat absen karyawan oleh pihak RSUD?masa rumah sakit sebesar itu ga ada anggaran untuk pemeliharaan alat absen akan tetapi justru kalo alat absen karyawan ada anggaran pemeliharaan tiap taun nya nah patut dipertanyakan kemana anggaran tersebut masuknya ucap tokoh pemuda subang kota
Untuk hal kecil saja pihak management ga memperhatikan nya apalagi sampai hal yang besar.mengingat RSUD ada dibawah naungan dinas kesehatan sejauh ini apakah ada aturan yang mengharuskan atau mewajibkan bahwa Keuangan di RSUD ciereng dilaporkan ke pihak dinas kesehatan seumpama dilaporkan keuangan nya harusnya pihak dinas kesehatan melakukan evaluasi dan pengawasan teehadap RSUD kalo saja pengawasan di pihak dinas kesehatan dilakukan dengan serius mungkin alat absen yang eror ga akan sampai terjadi sampai berita ini naek pihak managemen RSUD belum ada yang bisa diwawancara.*
Liputan:
Kepala Biro Subang
(Novian Maulana/Obet)