Jejakinvestigasi.id | Kasus seorang anak kyai diduga mencabuli santriwati dilaporkan terjadi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Dilaporkan yang menjadi pelakunya pemuda 21 tahun berinisial AH. Ia merupakan putra kiai di Kecamatan Plumpang.
Sementara korbannya santriwati yang masih di bawah umur, M (14).
Kini, Polres Tuban sudah turun tangan untuk melakukan pendalaman.
Awal kejadian
Dugaan kasus pencabulan ini bermula saat korban bersama santriwati lainnya mengaji di pondok pesantren milik ayah AH.
Selain menuntut ilmu agama, mereka juga bermalam di sebuah bangunan yang berada dalam lingkungan pondok.
Kegiatan mengaji sudah diikuti AH selama setahun belakangan.
AH diduga menjalankan aksinya kepada M saat malam hari.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, aksi pelaku juga diketahui oleh santri lainnya.
Dugaan pelecehan semakin kuat saat M melahirkan seorang bayi laki-laki pada Selasa (19/7/2022), sekira pukul 20.00 WIB.
Bayi seberat 2,90 Kilogram itu dilahirkan M di Puskesmas setempat.
Orangtua korban tak berani melapor
Tokoh masyarakat setempat bernama Nanang Susanto memberikan penjelasannya.
Ia mengatakan, kondisi orangtua korban masih syok karena anaknya dicabuli hingga melahirkan.
Pihak-pihak terkait dari Dinsos P3A Kabupaten Tuban dan Kecamatan sudah bertemu dengan orangtua korban.
Kedangan mereka untuk melakukan proses pendampingan.
"Orangtua korban mungkin syok melihat pelakunya juga seperti tidak memiliki tanggungjawab atau beban kesalahan," ujar Nanang.
Nanang juga menyinggung soal orangtua korban yang tidak berani melapor ke polisi terkait kejadian ini.
Di mata masyarakat, terduga pelaku AH memiliki kedudukan yang terpandang.
"Kasihan sekali orangtuanya itu tidak berani lapor polisi. Terus takut menuntut si pelaku karena pelakunya anak kiai yang sangat dihormati warga kampung," timpal Nanang.
Hal senada disampaikan oleh tetangga korban, Saji.
Warga sekitar enggan melakukan protes kepada pihak pondok pesantren.
Padahal, masyarakat sudah mendengar kabar soal pelecehan terhadap korban.
"Orangtua korban mungkin malu anaknya dihamilin. Tapi orangtua pelaku sekarang menahan malu juga, anaknya kiai kok begitu," kata Saji.
Penjelasan pihak kepolisian
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP M Gananta menegaskan, pihaknya turun tangan meski keluarga korban belum resmi membuat laporan.
Petugas sudah mendatangi pondok pesantren untuk mencari keterangan.
"Masih kita selidiki dengan memeriksa sejumlah saksi di lokasi terkait," terang Gananta.
Gananta meminta masyarakat untuk bersabar karena polisi masih bekerja.
Ia berjanji akan segera menyampaikan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini.
"Untuk perkembangan akan dilakukan setelah penyelidikan, nanti akan kita informasikan lebih lanjut," pungkasnya.
Sumber: (Tribunnews.com)
















